Sejarah Kesultanan Sambas

Sejarah Kesultanan Sambas
Sejarah Singkat
Kesultanan Sambas adalah salah satu kerajaan Islam yang pernah berdiri di wilayah Kalimantan Barat, Indonesia. Kerajaan ini didirikan pada abad ke-17 dan berlangsung hingga masa kolonial Belanda.
Awal Mula
Kesultanan Sambas didirikan oleh Raden Jayeng Pati, seorang bangsawan dari Demak, pada tahun 1675. Ia kemudian bergelar Sultan Muhammad Safi ad-Din I. Pada awalnya, kesultanan ini berbentuk kerajaan kecil yang berada di bawah pengaruh Kesultanan Pontianak.
Masa Kejayaan
Pada abad ke-18, Kesultanan Sambas mengalami masa kejayaan di bawah kepemimpinan Sultan Umar Akamuddin II (1762-1786). Pada masa ini, kesultanan ini menjadi pusat perdagangan dan pelayaran di Kalimantan Barat. Sultan juga memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke wilayah Sarawak, Malaysia.
Perjuangan Melawan Kolonial
Pada abad ke-19, Kesultanan Sambas menghadapi tekanan dari kolonial Belanda. Sultan Muhammad Mulia Abdul Kadim (1828-1855) memimpin perjuangan melawan Belanda. Namun, kesultanan ini akhirnya jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1855.

Warisan
Kesultanan Sambas meninggalkan warisan budaya dan sejarah yang kaya, seperti:

1. Masjid Agung Sambas
2. Istana Sambas
3. Museum Sambas
4. Tradisi dan adat istiadat Melayu
5. Kerajinan tangan seperti tenun dan ukiran kayu

Referensi
1. "Sejarah Kesultanan Sambas" oleh Dr. H. Abu Bakar, Universitas Tanjungpura.
2. "Kesultanan Sambas: Sebuah Studi Sejarah" oleh Dr. M. Ali Hanafiah, Universitas Gadjah Mada.
3. "Sambas: Kerajaan Islam di Kalimantan Barat" oleh B. Schrieke, Penerbit Universitas Indonesia.

Kata Kunci
- Kesultanan Sambas
- Sejarah Kalimantan Barat
- Kerajaan Islam Indonesia
- Sultan Muhammad Safi ad-Din I
- Perjuangan melawan kolonial Belanda

Komentar